BANDUNGNEWS.ID- Keluarga presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie bersama PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk tengah mengembangkan superblok bertajuk Meisterstadt atau Pollux Habibie di kawasan Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau.
Proyek ini berangkat dari ambisi (alm) BJ Habibie untuk mewujudkan Batam sebagai kota maju dan terdepan di Indonesia. Hal itu disampaikan Jend (Purn) Timur Pradopo selaku Komisaris Utama PT Pollux Properti Indonesia.
“Selain terdapat apartemen untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi turis lokal maupun asing, rumah sakit dan mall berstandar internasional juga akan dihadirkan sebagai salah satu sarana peningkatan ekonomi daerah maupun nasional. Mungkin ini yang membuat apartemen Meisterstadt kami bisa laris sampai 30 juta per meter persegi,” kata Pradopo dalam keterangannya, Rabu (25/8).
Rencana pembangunan rumah sakit di superblok Meisterstadt merupakan keinginan dari (almarhumah) Ibu Hasri Ainun Habibie, agar Batam memiliki fasilitas kesehatan terdepan serta menjadi pilihan tujuan pengobatan bagi masyarakat Indonesia maupun asing selain ke Singapura dan Penang Malaysia.
“Superblok terintegrasi pertama di Batam ini menjadi proyek mixed-use yang menghadirkan fasilitas-fasilitas yang dapat membantu kebutuhan masyarakat Batam maupun Indonesia. Salah satunya rumah sakit yang rencananya akan dibuat setaraf dengan Mount Elizabeth Hospital Orchard yang ada di Singapura,” jelasnya.
Proyek Superblok Meisterstadt Batam yang dibangun oleh Keluarga Habibie bersama PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) dengan mengadopsi konsep teknologi integrated vertical city dari Jerman. (Doc. Istimewa)Menurut Pradopo, pembangunan superblok Meisterstadt berdiri di atas luas lahan sebesar 9 hektar (ha). Superblok terintegrasi pertama di Batam ini terdiri atas 11 gedung pencakar langit yang diantaranya delapan menara apartemen dengan total 6.500 unit, hotel, rumah sakit internasional, menara perkantoran, mall, pertokoan, dan kampus.
“Apartemen yang telah selesai dibangun 4 tower dalam kurun waktu 24 bulan pada fase pertama ini laris seharga 30 juta per meter persegi. Konsep Vertical City dengan implementasi teknologi tinggi dan ramah lingkungan yang terinspirasi dari negara Jerman, membuat banyak investor lokal maupun asing melirik kota Batam khususnya Meisterstadt,” paparnya.
Selain itu, Timur Pradopo menyampaikan bahwa telah terjadi resesi ekonomi di Singapura. Hal itu memiliki dampak pada penjualan properti nasional di Indonesia.
Resesi tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan 6 persen hingga 10 persen terhadap sektor properti Indonesia. Namun saat ini masih ada pembelian properti, karena masih tingginya kebutuhan akan hunian sekaligus diantaranya untuk investasi. Ia pun meminta para pengusaha cermat dalam berbisnis di tengah pandemi Covid-19 ini. (Amm)