BANDUNGNEWS.ID – Kasus Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih sangat memprihatikan dengan masih bertambahnya jumlah pasien positif virus corona.
Dengan alasan tersebut, Anggota DPRD Jawa Barat Ade Ginanjar mendukung segala upaya Pemprov Jabar dalam memerangi covid-19, salah satunya adalah peningkatan rasio Tes PCR atau Polymerase Chain Reaction di Jabar yang saat ini sedang diudulkan Gubernur Ridwan Kamil ke pemerintah pusat.
“Dalam masa pandemi ini, kita harus kompak dan bersama-sama memerangi covid-19 ini dengan tetap mengutamakan kepentingan rakyat,” ungkapnya.
Seperti diketahui kasus terkonfirmasi positif di Jawa Barat bertambah 95 kasus. Sehingga pasien terpapar covid-19 menjadi sebanyak 7.694 orang, 2.979 orang di antaranya merupakan orang berstatus positif aktif.
Hal tersebut berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (PIKOBAR) pada Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
Sementara untuk korban yang meninggal dunia berjumlah 232 orang.
Kabar baiknya, ada 4.483 orang telah dinyatakan sembuh dari paparan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini.
Angka tersebut hasil penambahan kasus sembuh sebanyak 39 orang.
Sehari sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan rasio Tes PCR atau Polymerase Chain Reaction di Jabar.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar ini pun mengungkapkan satu-satunya kelemahan Jabar dalam penanganan pandemi adalah pengetesan melalui uji usap atau swab test metode PCR.
Hal itu disampaikan Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, dalam rapat koordinasi Gugus Tugas Jabar bersama rombongan presiden di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
“Kelemahan kami hanya di rasio Tes PCR. Walaupun sudah terbanyak se-Indonesia di luar DKI Jakarta, tapi tetap mengejar rasio 50 juta (penduduk) kami keteteran,” ucap Kang Emil dalam laporannya kepada Presiden.
Untuk itu, Kang Emil menyampaikan dua usulan agar rasio pengetesan PCR di Provinsi Jabar dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia bisa ditingkatkan.
Pertama, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Kang Emil kepada Satuan Tugas COVID-19, yakni membuka opsi kerja sama dengan pihak swasta baik dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) maupun peralatan.
Usulan kedua, yakni memperbanyak pengadaan kit PCR portabel. Kang Emil menjelaskan, inovasi Jabar berbentuk koper PCR yang mudah dibawa ke pelosok tersebut sudah dibagikan di Kabupaten Sumedang.
(bnd)