BANDUNG NEWS – Kualitas udara di kota-kota besar, seperti Jakarta, dinilai semakin tidak sehat dan berbahaya.
Udara yang tidak bersih dan berpolusi masuk ke dalam paru-paru saat bernafas dan dapat membahayakan kesehatan.
Studi terbaru oleh University of Birmingham, Inggris, para peneliti menemukan bahwa menghirup udara yang tercemar menyebabkan banyak partikel beracun diangkat paru-paru ke otak.
Bahkan, dalam peneltian tersebut, partikel beracun tersebut bisa tinggal lebih lama di dalam otak dibanding di dalam organ lain dalam tubuh.
Akibatnya, partikulat ini diperkirakan dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis. Temuan dari penelitian ini juga menyoroti bahaya tinggal di daerah dengan polusi tinggi.
“Ini menambahkan bukti baru tentang hubungan antara polusi udara dan efek merugikan dari partikel semacam itu pada otak,” ujar penulis studi itu, Profesor Iseult Lynch seperti dilansir dari laman Express pada Rabu, 20 Juli 2022.
Data menunjukkan bahwa hingga delapan kali jumlah partikel halus dapat mencapai otak dengan jalurnya, melalui aliran darah, dari paru-paru setelah lewat langsung melalui hidung.***